Kamis, 01 September 2011

Belanja Online dengan Nyaman dan Aman

detail berita
(Ilustrasi: Google)
JAKARTA - Belanja online bukan lagi aktivitas asing bagi pengguna internet tanah air. Namun tidak jarang aktivitas ini justru merugikan konsumen yang menjadi korban penipuan oknum penjual.

Demi mengantisipasi aksi penipuan itu, AVP Marketing Communications Multiply, yang notabene merupakan salah satu jejaring sosial populer untuk e-commerce, Edward K. Suwignyo memberikan beberapa tips agar pengguna internet Indonesia bisa berbelanja online secara aman.

Pertama, Edward mengimbau agar konsumen mulai membiasakan diri dengan sistem pembayaran online yang kini mulai lazim digunakan situs-situs e-commerce.

"Masyarakat Indonesia memang belum terbiasa dengan sistem pembayaran online. Meskipun melakukan transaksi secara online, konsumen Indonesia masih senang melakukan pembayaran offline, seperti setoran tunai ke bank, transfer lewat ATM, bahkan menemui si penjual untuk membayar tunai," paparnya.

"Saya berharap konsumen Indonesia mau menggunakan sistem pembayaran online yang telah disediakan oleh situs-situs e-commerce, karena keamanan mereka bisa lebih terjamin. Sulit bagi pengelola situs untuk mengawasi kegiatan transaksi maupun keamanannya jika konsumen melakukan pembayaran secara offline," tambah Edward.

Selain itu, Edward juga menyarankan agar konsumen memaksimalkan fasilitas forum untuk berinteraksi dengan penjual maupun melihat penilaian dari konsumen lain.

"Sebelum membeli produk, usahakan melakukan kontak dengan pihak penjual dan bertanya tentang produk itu. Konsumen juga bisa melihat komentar atau penilaian dari konsumen lain yang sudah pernah melakukan transaksi dengan penjual yang bersangkutan. Apakah mereka merasa puas atau kecewa, tentunya ini bisa menjadi pertimbangan penting bagi konsumen," jelas Edward.

"Terakhir, konsumen bisa memilih pihak penjual yang sudah dipercaya oleh pengelola situs. Contohnya, di Multiply kami memiliki sejumlah penjual yang mendapat status sebagai Trusted Seller, yang tentunya lebih terjamin dibandingkan penjual lain," pungkas Edward.

Pilih Ponsel Touchscreen Layar Resistive atau Capacitive? -

Perkembangan teknologi ponsel cerdas sangat pesat sekali, apalagi setelah dirilisnya OS android oleh Google yang menambah persaingan di OS mobile phone dengan fitur touchscreen. Produsen ponsel berlomba-lomba memproduksi perangkat genggam dengan fitur touchscreen. Jika Anda memutuskan untuk membeli handphone atau tablet touchscreen yang perlu diperhatikan adalah teknologi dibaliknya.
http://i.okezone.com/content/2011/08/26/57/496809/fVZFdbRzUF.jpg
Ada dua teknologi dari beberapa teknologi touchscreen yang sering digunakan oleh smartphone atau tablet touchscreen yang dijual dipasaran, yaitu Resistive dan Capacitive. Terdapat beberapa perbedaan yang mempengaruhi fungsi dan harga dari device yang menggunakan masing- masing teknologi tersebut.

Device dengan resistive screen dioperasikan dengan ditekan, karena resistive screen ini terdiri dari beberapa layer. Bisa ditekan menggunakan jari atau alat bantu serperti stylus atau tablet pen. Harga screen resistive ini lebih murah daripada capacitive screen. Resistive screen lebih akurat dari capacitive screen karena sensor screen bekerja pada bagian yang ditekan. Jenis screen ini cocok sekali untuk handwriting recognition. Kekurangan dari resistive screen ini tidak bisa multi touch, ditekan dua tempat sekaligus bersamaan.

Device dengan capacitive screen tidak bekerja dengan ditekan, screen jenis ini mengandalkan sensor electrode konduktor, seperti jari tangan kita. Layar capacitive ini tetap bagus dilihat dibawah sinar matahari. Cukup dengan sentuhan ringan langsung dapat mengaktifkan screen. Capacitive screen ini tidak berpengaruh jika kondisi layar kotor, dan layar ini mendukung multi touch. Sayangnya harga layar capacitive ini lebih mahal.

Sifat dan karakteristik dua teknologi layar ini mempengaruhi mempengaruhi penggunaan dan harganya, biasanya ponsel/tablet dengan layar capacitive lebih mahal daripada layar resistive. Contoh device dengan layar capacitive di pasaran yaitu, Apple iPhone, Samsung Galaxy S, HTC Incredible dan banyak lagi. Sedangkan contoh ponsel yang menggunakan layar resistive yaitu, Nokia N97, HTC Tattoo, LG Cookie KP500 dan lainnya. Perhatikan baik-baik spesifikasi ponsel jika anda ingin membelinya, terkadang sama tipe tapi beda seri berbeda pula spesifikasi layarnya, contohnya seperti tablet Huawei Ideos S7 seri 103 dan 105, seri 103 layar resistive dan seri 105 layar capacitive.

Bagaimana Masa Depan Apple Tanpa Steve Jobs?

detail berita
Steve Jobs (Foto: Reuters)
CALIFORNIA - Pekan lalu publik dikejutkan dengan keputusan Steve Jobs mundur sebagai CEO Apple Inc. Mundurnya ikon raksasa teknologi asal Cupertino itu kemudian mencuatkan pertanyaan, seperti apa kira-kira masa depan Apple tanpa Jobs?

Kesuksesan Apple menjadi perusahaan paling bernilai kedua di dunia memang tidak bisa lepas dari Jobs. Produk-produk inovatif seperti iPod, iPhone dan iPad melesatkan nama Apple sebagai pelopor tren software dan hardware yang tidak perlu lagi diragukan.

Jobs menjadi kunci penting keberhasilan itu berkat perhatiannya yang besar terhadap setiap detil produk serta komitmennya menutup rapat informasi seputar produk baru hingga saatnya diluncurkan, sesuatu yang kini menjadi ciri khas Apple. Petinggi Google Vic Gundotra memaparkan salah satu contoh sifat perfeksionis Jobs adalah ketika dia menghubungi Gundotra pada suatu Minggu pagi untuk mendiskusikan revisi atas satu huruf pada logo Google agar terlihat pas di layar iPhone.

Apple menunjuk sang COO Tim Cook untuk menggantikan peran Jobs. Namun sejumlah pihak sedikit meragukan keputusan ini mengingat latar belakang Cook yang bukan 'orang produk'.

Apalagi, Cook bukanlah seseorang yang memiliki kharisma besar seperti Jobs, yang membuat para pecinta Apple menantikan presentasinya untuk produk-produk baru perusahaan. Selama ini Cook dikenal sebagai seseorang yang tidak suka berbasa-basi ketika melakukan presentasi. Biasanya tugas Cook dalam acara Apple adalah menginformasikan update terbaru dari perusahaan tersebut.

Meski demikian, Cook tetaplah bagian penting yang menjadikan Apple mengubah pendekatannya dalam memproduksi sesuatu. Dia juga memberikan kontribusi besar dalam membuat keputusan strategis yang memungkinkan Apple menjadi perusahaan dengan nilai profit luar biasa saat ini.

Tentu menarik memprediksi masa depan Apple di tangan Cook, yang notabene jauh berbeda dari Jobs. Berikut perkiraan kiprah Apple di masa mendatang sebagaimana disarikan dari Cnet, Kamis (1/9/2011):

Manajemen
Cook akan dibantu beberapa petinggi lain dalam memimpin Apple, termasuk SVP iOS Software Scott Forstall dan SVP Industrial Design Jonathan Ive. Tanpa kehadiran Jobs, Forstall dan Ive memang mendapat tekanan lebih dalam pengembangan produk, mengingat selama ini Jobs kerap memberi masukan penting untuk mereka.

Tanpa kehadiran Jobs, Ive tampaknya menjadi harapan bagi Apple dalam mempertahankan etos desain perusahaan. Sementara Forstall juga mendapat tanggungjawab besar dalam mengembangkan iOS yang mendukung produk-produk terlaris Apple, iPhone, iPod dan iPad.

Eksekutif lain yang juga diharapkan membantu peran Cook adalah Ron Johnson, pimpinan ritel Apple yang disanjung berkat kesuksesannya membangun lebih dari 300 toko Apple yang menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar perusahaan tersebut.

Masa Depan iPod
Pemutar MP3 kebanggaan Apple ini disinyalir menghadapi masa depan yang tidak pasti.

Ketika muncul pertama kali, iPod menjadi salah satu gadget paling populer dan terjangkau yang ada di pasaran. Desainnya yang mengikuti selera anak muda pun membuat produk ini sangat digemari.

Kini, meskipun Apple masih terus menjual dan mendukung pemasaran seluruh lini iPod (iPod Touch, iPod Nano, iPod Classic dan iPod Shuffle), jelas bahwa masa-masa keemasan iPod sudah lewat. Penjualan iPod tidak lagi menggembirakan seperti sebelumnya. Apalagi, iPhone dan iPad kini juga bisa difungsikan seperti halnya iPod.

Sejak kehadiran iPhone, banyak pihak memperkirakan bahwa suatu saat nanti Apple akan berhenti memproduksi iPod. Dan jika hal itu terjadi, kemungkinan besar itu terjadi di bawah pimpinan Cook, mengingat iPod bukan lagi menjadi sumber pemasukan utama Apple.

iPhone, Ponsel Masa Depan
Seperti halnya iPod yang menciptakan tren MP3 player, iPhone juga memiliki peran besar dalam melesatkan pasar smartphone, meski bukanlah ponsel cerdas pertama.

Saat ini, masa depan iPhone masih terlihat cerah. Apalagi iPhone 5 yang disinyalir bakal meluncur dalam waktu dekat juga sudah dinantikan jutaan pecinta gadget.

Sepeninggal Jobs, bisa jadi Apple akan melakukan sejumlah perubahan terhadap iPhone. Namun jika ingin mempertahankan kesuksesannya, Apple harus mampu menjaga karakteristik iPhone dengan fokus pada desain yang atraktif dan pengalaman pengguna yang mulus.

Menatap iPad
iPad bisa jadi merupakan kontribusi Apple yang paling unik terhadap dunia teknologi. Berbeda dengan MP3 player, PC ataupun smartphone, kesuksesan tablet sulit ditebak. Namun Apple toh berhasil menjual konsep tablet kepada publik dengan sukses. Hal itu diperkuat dengan fakta bahwa Apple merupakan produk pertama yang memasuki pasar tablet.

Akan tetapi, sejumlah pihak mencemaskan jika iPad akan 'melemah' di bawah pimpinan Cook. Kompetitor seperti Samsung, Research In Motion maupun HTC jelas akan semakin agresif menyaingi kemampuan serta harga jual iPad.

Salah satu kunci penting keberhasilan iPad adalah ketersediaan aplikasi yang melimpah. Namun jika Cook tidak sanggup menjaga pengembang aplikasi terbaiknya, 'sihir' iPad bisa jadi akan berkurang sehingga konsumen akan tergoda mencicipi kompetitor lain.

Desainer Ini Turut Berjasa Selamatkan Apple

Apple boleh menjadi besar berkat tangan dingin Steve Jobs. Tapi bukan itu saja. Kepopuleran Apple menanjak pesat berkat desain produk yang memikat. Untuk yang terakhir, nama Jonathan Ive patut mendapat aplaus.
http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/08/29/121751_jonathan-ive_300_225.jpg
Lelaki keturunan Inggris berusia 44 tahun itu turut berjasa menyelamatkan Apple dari tubir kepailitan lewat iMac, komputer berdisain unik yang disaput warna-warna cerah. Sebagai kepala desainer, ia juga bertanggung jawab menentukan arah desain iPod, iPhone dan iPad.

Sepeninggal Jobs sebagai CEO Apple, banyak yang percaya tekanan terbesar ada pada pundak Ive. Ia mesti memastikan produk-produk besutan Apple masih akan laku keras. Tentunya, dengan memerhatikan keelokan desain.

Ia telah sejak pertengahan 1990an bergabung dengan Apple. Memang tak bisa diingkari bahwa kolaborasi dengan Steve Jobs mampu memancing Ive menghasilkan desain-desain 'baru': sedikit tombol, halus dan tidak kaku, dan tambahan kaca yang bikin kinclong.

Enam hasil karya Ive, termasuk iPod model awal, telah jadi bagian dari koleksi Museum of Modern Art di New York, AS.

Jamak diamini bahwa desain adalah salah satu kunci Apple, selain kemudahan pengoperasian, untuk menjadi nomor satu. Mereka memang bukan pionir dalam produksi pemutar lagu atau telepon pintar. Namun, mereka mampu menjungkalkan para pesaing dengan desain yang elegan.

Pada tahun 1992, ketika Jobs belum kembali ke Apple setelah ditendang oleh manajemen, Ive dipekerjakan sebagai desainer senior.

Pada tahun 1997, ketika Jobs ditarik menjadi CEO sementara Apple, ia menunjuk Ive sebagai Wakil Presiden Senior di bidang desain industri.

Dengan kembalinya Jobs dan posisi baru Ive, Apple kembali memusatkan perhatian pada desain. Hasilnya, komputer iMac diluncurkan pada tahun 1998.

Pada masa ketika kebanyakan komputer berbentuk kotak dan berwarna hitam atau kelabu, iMac tampil mencolok. Pada minggu pertama penjualan, 150.000 unit terjual. Di akhir tahun, sekitar 800.000 lainnya berhasil dilego.

Lewat Ive pula Apple berhasil meluncurkan iPod (2001), iPhone (2007) dan iPad (2010).

Berbagai pencapaian mampu menyokong Apple dalam melewati Microsoft sebagai perusahaan teknologi yang paling bernilai tahun lalu.

"Memang bukan dia semata yang membuat [Apple berhasil]. Tapi, keberhasilan itu takkan terwujud jika ia tak di sana," kata Leander Kahney, seorang penulis buku yang berfokus tentang Apple.
--
Associated Press
• VIVAnews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls