Watak biologis mengarahkan manusia pada jenis kepribadian tertentu dalam mencari cinta sejati. Studi mengungkap, cinta sejati sama sekali tak terkait kesempatan.
Profesor Antropologi Rutgers University Helen Fisher di Amerika Serikat (AS) menemukan kunci mengapa beberapa hubungan berhasil dan lainnya tidak. Studi ini melibatkan 30 ribu orang.
Fisher yakin ketertarikan terkait erat dengan tipe kimia kepribadian Anda dan seberapa cocok (atau tak cocok) dengan pasangan yang Anda pilih.“Akan selalu ada sihir untuk cinta tapi pengetahuan adalah kekuatan,” kata Fisher. Jika Anda tahu siapa Anda, apa yang Anda cari dan bagaimana Anda dan orang lain mencintai, Anda dapat menangkap sihir itu, menemukan dan menjaga cinta sejati itu, dan membuat impian Anda menjadi kenyataan, paparnya.
Riset Fisher mengindikasi kepribadian dapat dibagi menjadi empat, yakni penjelajah, pembangun, direktur dan negosiator. Kepribadian ini berdasarkan cara tubuh memproduksi dan bereaksi terhadap bahan kimia otak dopamin dan serotonin, dan hormon testosteron serta estrogen.
Jika dopamin mendominasi kepribadian, Fisher yakin Anda cenderung mencari hal-hal baru dan penjelajah. Ketika serotonin mendominasi, ciri-ciri kepribadianya cenderung tenang, setia, cinta aturan dan fakta serta tertib karena kelompok ini terampil membangun jaringan sosial dan disebut pembangun.
Mereka yang memiliki tingkat testosteron tinggi (pria atau wanita) disebut direktur karena mereka termasuk orang yang langsung, tegas, keras hati, menuntut dan baik dalam berpikir strategis. Jika didominasi estrogen (pria atau wanita) akan dijuluki negosiator karena sangat imajinatif dan empati dan memiliki kemampuan verbal dan sosial besar dan juga ahli dalam menghubungkan fakta berbeda.
Fisher yakin, pasangan merupakan kombinasi dua jenis kepribadian. Namun, salah satu akan mendominasi dan mempengaruhi perilaku kita, termasuk dalam memilih pasangan.
Check It Out
View the Original article
0 komentar:
Posting Komentar